Page 1 of 114 Plastik & Sampah: Pantauan November 2022 Plastik dan Sampah : Pantauan bulan November 2022 Oleh: Riza V. Tjahjadi Silahkan cari juga di https:// Pdfhost.io laporan yang sama sejak April lalu Negosiasi pengaturan polusi plastik dimulai pada akhir bulan November 2022 Uruguay menjadi tuan rumah pertama; Direktur UNEP dengan kata pengantarnya membuka negosiasi #PlasticsTreaty tak ketinggalan Keua Komisi Tinggi PBB untuk HAM angkat suara mendukung Di Indonesia tak tampak atau kedengaran adanya persiapan menghadapi negosiasi itu Pelabelan BPA pada AMDK tetap menggema disuarakan BPOM dan November kalangan pakar di lingkungan Universitas Indonesia. Pengelolaan sampah komunitas secara mandiri dilakukan beberapa korporasi, di antara oleh Chandra Asri dan PT Hutama Karya Reporter Pribadi Wicaksono (Kontributor) Editor Ninis Chairunnisa Selasa, 1 November 2022 15:26 WIB Pemerintah Kota Yogyakarta meluncurkan Galeri Produk Daur Ulang Sampah Senin, 31 Oktober 2022. Dok. Pemkot Yogya Page 2 of 114 Plastik & Sampah: Pantauan November 2022 TEMPO.CO, Yogyakarta - Berburu cinderamata unik dengan harga miring di Yogyakarta bisa dilakukan dengan berbagai cara. Misalnya dengan mendatangi langsung pusat produksinya yang tersebar di berbagai sentra produksi. Seperti Kotagede yang terkenal kerajinan peraknya, Manding yang terkenal kerajinan kulitnya, Imogiri yang terkenal dengan batiknya atau Kasongan yang terkenal dengan gerabahnya. Namun, saat ini, ada satu lagi tempat untuk berburu cinderamata unik di Yogyakarta, berupa Galeri Produk Daur Ulang Sampah. Galeri ini berada di gedung Dinas Lingkungan Hidup Kota Yogyakarta namun pengelolaan galeri tersebut dilakukan Forum Bank Sampah Kota Yogyakarta. Di galeri ini, dipajang berbagai kerajinan unik hasil daur ulang sampah yang menarik dikoleksi. Mulai dari cover lampu, pigura, tas dan banyak perabot lain untuk fungsi keseharian. "Jika masyarakat ingin membeli produk daur ulang sampah tersebut, bisa mengakses berbagai produk tersebut secara daring maupun luring," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Yogyakarta, Sugeng Darmanto saat meluncurkan galeri itu, Senin, 31 Oktober 2022. Secara virtual, galeri produk daur ulang bank sampah itu ditampilkan di website forum bank sampah forumbs.jogjakota.go.id. Sugeng mengatakan peluncuran galeri ini dalam upaya turut mengurai dan menyelesaikan permasalahan sampah di Kota Yogyakarta. Selain galeri produk daur ulang, diluncurkan Klinik Bank Sampah Kota Yogyakarta. Klinik Bank Sampah sendiri berfungsi untuk memastikan seluruh bank sampah di kota Yogyakarta dalam kondisi sehat alias menjalankan peran mengelola sampah agar tak menjadi persoalan melainkan menjadi keuntungan. "Hingga saat ini di Kota Yogya terdapat 565 bank sampah, namun yang kondisinya sehat ada 481 bank sampah," kata Sugeng. Sugeng mengaku di Kota Yogyakarta, permasalahan sampah diakibatkan karena keterbatasan lahan. Sebab, Kota Yogyakarta relatif belum juga memiliki Tempat Pembuangan Akhir atau TPA sendiri sehingga sangat bergantung pada TPA Piyungan di Kabupaten Bantul. Padahal berdasarkan data Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Yogyakarta, pada semester dua tahun 2021 menunjukkan bahwa timbunan sampah di Kota Yogyakarta kini sudah sebanyak 119.501,69 ton per tahunnya. Sementara jumlah sampah yang bisa dikelola sebesar 118.820,53 ton per tahun, dan jumlah sampah yang tidak terkelola sebesar 681,16 ton pertahun. Page 3 of 114 Plastik & Sampah: Pantauan November 2022 "Artinya masih ada 1,87 ton sampah per hari yang masih belum terkelola di Kota Yogyakarta," kata Sugeng. Dari data tersebut dapat dilihat potensi timbunan sampah di Kota Yogyakarta dari tahun ke tahun juga selalu meningkat. Pada 2025, potensi timbunan sampah di Kota Yogya diprediksi akan mencapai 149.993 ton per tahun. Untuk itu harus diimbangi dengan target pengurangan dan penanganan sampah yang juga harus meningkat dari tahun ke tahun, salah satunya dengan solusi kreatif dan mempunyai nilai, seperti pengolahan sampah menjadi produk bernilai ekonomi sebagai cinderamata. Penjabat Wali Kota Yogyakarta Sumadi mengungkapkan untuk menyelesaikan permasalahan sampah di Kota Yogyakarta saat ini dengan mengoptimalkan pengembangan sarana dan prasarana sampah di Tempat Pengelolaan Sampah Reuse, Reduce, dan Recycle (TPS3R). "Tapi di Kota Yogyakarta, TPS3R ini baru mampu mengolah sampah sebanyak 18,42 persen dari jumlah sampah yang masuk," kata dia. Baca juga: Tantangan Resesi Global, Yogyakarta Bidik Potensi Wisatawan Domestik Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram ―Tempo.co Update‖. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu. Yogyakarta Sampah Galeri Daur Ulang Sampah Wisata Yogyakarta Cinderamata https://travel.tempo.co/read/1651640/cari-cinderamata-unik-hasil-daur- ulang-sampah-di-yogyakarta-ini-temp Tiara Aliya Azzahra - detikNews Kamis, 03 Nov 2022 11:52 WIB Jakarta - Anggota DPRD DKI Jakarta kompak meminta proyek pembangunan fasilitas pengelolaan sampah atau Intermediate Treatment Facility (ITF) difokuskan di satu titik, yaitu Sunter, Jakarta Utara. Pasalnya, proyek ini telah mandek bertahun-tahun. Page 4 of 114 Plastik & Sampah: Pantauan November 2022 ITF Sunter (Rifkianto Nugroho/detikcom) Permintaan itu disampaikan oleh sejumlah anggota Dewan saat Rapat Badan Anggaran (Banggar) DPRD DKI Jakarta terkait pembahasan rancangan KUA-PPAS APBD 2023 pada Rabu (2/11/2022). Awalnya, pemintaan itu disampaikan oleh Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono. "Pertama soal ITF. Penugasan diberikan Pemprov DKI ITF bolak-balik groundbreaking tapi nggak pernah dieksekusi. Maka kali ini, ITF kalau Banggar mau menyetujui, untuk pembangunan ITF, fokus satu titik saja, tapi betul-betul dieksekusi di 2023," kata Gembong Warsono di Grand Cempaka Resort, Bogor, Jawa Barat, Kamis (3/11/2022). Baca juga: Pemprov DKI Minta PMD untuk 9 BUMD Senilai Rp 6,23 T, Ini Peruntukannya Dengan berfokus di satu titik saja, Gembong mendesak agar pembangunan ITF bisa segera terealisasikan. Jika tidak, kata dia, lebih baik Banggar DPRD DKI Jakarta menolak memberi suntikan modal kepada JakPro di tahun ini. "Kalau nggak , hangusin aja semuanya. Cabut. Karena ini persoalan penugasan kepada JakPro sudah terlalu banyak. Mohon maaf, dirutnya sampai habis rambutnya karena penugasan terlalu banyak. Seolah-olah JakPro BUMD 'palugada'," ujarnya. "Jadi soal ITF, Fraksi PDIP mendorong satu saja fokus yang dieksekusi tahun 2022," tambah dia. Anggota DPRD DKI Jakarta F-PDIP Ida Mahmudah meyakini anggaran DKI mencukupi untuk memfasilitasi pembangunan ITF Sunter tanpa Page 5 of 114 Plastik & Sampah: Pantauan November 2022 campur tangan pihak ketiga. Karena itu, dia turut mendukung usulan Gembong. "Saya begini, kita mampu kok bikin sendiri. Nggak usah pihak ketiga, ITF Sunter dekat rumah Pak Jamal. Dapil saya. Mampu kita biayain sendiri pakai PMD kita. Mampu. Daripada Bapak nggak jadi-jadi dari zaman ke zaman," ucapnya. Baca juga:Tender Pembangkit Listrik Tenaga Sampah di Sunter Diumumkan November Ketua Komisi D itu mengaku mulanya hendak mengusulkan PMD untuk JakPro dipotong total saja karena proyek ITF tak kunjung dibangun. Namun dia memutuskan mendukung agar pembangunan ITF untuk tahun ini difokuskan ke satu lokasi dengan catatan menggunakan APBD DKI. "Saya sih tadinya ITF dipotong total saja. Cuma, karena ketua fraksi saya bilang fokus satu titik Sunter, semangat 45 saya keluar lagi. Kita dukung dengan catatan pakai uang kita saja. Toh, yang lain gagal, yang sekarang saya nggak tahu sudah ada pemenangnya atau belum, tapi kelihatannya belum ada pemenangnya," tegasnya. "Daripada nggak jalan-jalan , malu-maluin DKI Jakarta. Sudah dipamerkan Pak Gub, lalu bahwa DKI akan membuat ITF pengelolaan sampah besar di Indonesia, Jakarta jadi percontohan. Sampai hari ini pun tak jadi. Skala kecilnya pun tak jalan. Jadi saya sepakat sama Pak Gembong. Satu tapi, gunakan APBD saja," lanjutnya. Terakhir, anggota DPRD DKI Jakarta F-Golkar, Taufik Azhar, mengaku prihatin atas nasib ITF di Ibu Kota. Pasalnya, ITF hanya berupa angan- angan yang tak kunjung dieksekusi. "Saya pertama sangat sangat mendukung kembali tentang ITF bahwa sudah hampir 10 tahun hanya merupakan program dan cita-cita. Sampai saat ini belum terwujud. Ini saya sangat prihatin," ucapnya. Baca juga: JakPro Minta Modal Rp 500 M untuk ITF Sunter, PDIP Sarankan Kredit ke Bank Karena itu, dia mendukung penuh usulan pembangunan ITF dipusatkan di Sunter, Jakarta Utara. Dia juga tak mempermasalahkan apabila proyek ini ujungnya membutuhkan suntikan modal dari APBD DKI. "Saya sangat setuju tadi yang disampaikan PDI Perjuangan, Pak Gembong. Sudah, kita tentukan saja satu titik, tapi harus jalan dengan biaya APBD tidak masalah. Seperti yang disampaikan Bu Yusriah bahwa Bantargebang ke depannya DKI, tempat-tempat sudah terbatas. Ini 10 tahun lalu sampai saat ini tidak ada kelihatannya," imbuhnya. Page 6 of 114 Plastik & Sampah: Pantauan November 2022 Sebagaimana diketahui, Pemprov DKI Jakarta mengusulkan penyertaan modal daerah (PMD) 2023 sebesar Rp 6,23 triliun. Suntikan modal itu diperuntukkan buat sembilan badan usaha milik daerah (BUMD) DKI Jakarta. Rincian PMD dipaparkan oleh Pelaksana Tugas (Plt) Badan Pembinaan Badan Usaha Milik Daerah (BP BUMD) Fitria Rahadiani dalam rapat Badan Anggaran (Banggar) DPRD DKI pada Rabu (2/11/2022). Satu di antaranya ialah mengusulkan suntikan modal untuk proyek Intermediate Treatment Facility (ITF) di Sunter senilai Rp 239 miliar dan ITF Barat senilai Rp 338 miliar. (taa/idn) dprd dki pemprov dki itf sunter proyek itf sunter jabodetabek Baca artikel detiknews, "Anggota DPRD DKI Minta Proyek ITF Fokus di Sunter Usai Mandek Bertahun-tahun" selengkapnya https://news.detik.com/berita/d- 6385315/anggota-dprd-dki-minta-proyek-itf-fokus-di-sunter-usai-mandek- bertahun-tahun Ketika di-klik, ternyata Koneksi Anda tidak pribadi Penyerang mungkin berusaha mencuri informasi Anda dari www.merdeka.com (misalnya, sandi, pesan, atau kartu kredit). Pelajari lebih lanjut NET::ERR_CERT_DATE_INVALID Untuk mendapatkan tingkat keamanan tertinggi Chrome, aktifkan perlindungan yang ditingkatkan https://www.merdeka.com/jabar/mahasiswa-itb-ciptakan-aspal-dari-limbah- plastik-dan-organik-ini-keunggulannya.html Page 7 of 114 Plastik & Sampah: Pantauan November 2022 Kamis, 3 November 2022 11:00 WIB Ilustrasi air dalam kemasan galon. quora.com INFO NASIONAL – Galon Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) berbahan Polietilena Tereftalat (PET) mulai banyak ditemui di toko-toko dan retail di Kota Manado, Sulawesi Utara. Keberadaan galon berwarna biru lebih cerah ini ternyata berhasil menarik minat warga, membuatnya banyak diburu masyarakat Manado. "Saya tak tahu alasan banyak pembelinya, tetapi paling cepat habis yang galon biru cerah itu. Karena mungkin mereka melihat lebih jernih airnya, padahal sama harganya," kata salah seorang Karyawan Retail di Mapanget, Manado, Dian seperti dilansir Tribun, belum lama ini. Sementara itu, Indi, warga Manado lainnya, memilih beralih ke galon berbahan PET setelah membaca sebuah artikel kesehatan. "Setelah baca di artikel, ternyata galon berwarna biru cerah baik untuk kesehatan,‖ ujarnya. Menurutnya, pada AMDK galon berbahan PET, terdapat beberapa tanda yang bisa diperhatikan. ―Kalau tidak salah, ada ko de segitiga, ada angka 1 di bawah galon, itu lebih sehat," ujar Indi. Warga Manado lainnya, Greiny mengungkapkan bahwa dia lebih menyukai galon biru cerah karena terlihat lebih jernih dan sehat jika dilihat secara kasat mata. "Saya memilih yang biru cerah, karena dari luar terlihat jernih dan sehat. Jadi untuk saat ini kalau saya mau beli air galon pasti akan membeli galon yang lebih cerah itu,‖ ujar dia. Diva Lahunduitan, seorang mahasiswi di Manado pun, sudah mengonsumsi air minum dalam kemasan galon berwarna biru cerah. Dia beralih sejak membaca artikel. "Saya beralih ke air galon lain karena sehat," kata dia. Page 8 of 114 Plastik & Sampah: Pantauan November 2022 Kesadaran akan beralih ke kemasan PET yang lebih sehat pun kini mulai meningkat, seperti yang telah dilakukan melalui peredaran galon berwarna biru cerah di Manado. Seorang pegawai di Manado bernama Lenny Suparti mengaku sudah menggunakan AMDK dengan kemasan PET. Dia juga mendukung jika pemerintah mengeluarkan kewajiban menggunakan produk AMDK dengan kemasan yang lebih aman. Kendati demikian, dia menyarankan bahwa masyarakat perlu diedukasi terkait manfaat dari penggunaan galon AMDK berwarna biru cerah bagi kesehatan. Sania Rondonuwu, warga di Kelurahan Sario Tumpaan, Kota Manado, mengaku siap beralih ke galon berbahan PET. ―Pastinya saya siap be ralih. Karena semua demi kebaikan keluarga saya," ujarnya. Dengan kesadaran masyarakat yang makin meningkat, diharapkan peralihan galon AMDK dengan bahan polikarbonat ke galon AMDK berbahan PET pun akan lebih digencarkan oleh produsen AMDK. Material PET telah dinyatakan secara internasional sebagai kemasan paling aman dan sangat mudah didaur ulang. Galon Isi Ulang Galon AMDK info tempo https://nasional.tempo.co/read/1652599/jernih-dan-sehat-bikin-amdk- galon-berbahan-pet-diminati CNN Indonesia TV | CNN Indonesia Kamis, 03 Nov 2022 18:28 WIB Jakarta, CNN Indonesia -- Kecintaannya pada lingkungan dan keberlangsungan pariwisata Labuan Bajo, Putra Hawan, mendedikasikan hidupnya untuk mengumpulkan sampah botol plastik. Putra asli Bajo ini, menjadikannya sebagai program ekonomi sirkular. Usaha ini, dirintis Putra pada 2019 silam. Putra meyakini, botol - botol plastik yang oleh sebagian orang dianggap sampah, mampu memberikan nilai ekonomis, jika diolah dengan baik. TOPIK TERKAIT botol plastik kerajinan cuan 0 KOMENTAR Page 9 of 114 Plastik & Sampah: Pantauan November 2022 Baca artikel CNN Indonesia "" selengkapnya di sini: https://www.cnnindonesia.com/tv/20221103130027-400-869042/video- botol-bekas-dijadikan-ladang-bisnis. Info ringkas dan disertai tanpa foto +62 813-2155-8033: yang terdiri dari anak anak muda ini menggerakkan #circulareconomy di Labuan Bajo. Saat ini terkumpul rata rata 50 ton per bulan material daur ulang plastik yang terkumpul dari berbagai sumber, hotel, restoran, pelapak dan PDU. Kole project ini mempekerjakan hampir 50 orang di value chainnya. Dan beberapa pekerjanya ada yang penyandang disabilitas. Kole project ini merupakan dukungan dari Danone Aqua untuk menjadi pioneer dalam pengelolaan sampah kemasan di Indonesia. #aqualestari #BijakBerplastik Jumat, 4 November 2022 | 14:26 WIB Acara Road to G20: ―Beating Plastic Pollution from Source to Sea‖ diselenggarakan di Bali pada 3-4 November 2022 (Sumber: Dok. Danone-Aqua) Penulis : Adv Team Page 10 of 114 Plastik & Sampah: Pantauan November 2022 BALI, KOMPAS.TV – Sampah plastik masih menjadi tantangan besar bagi masyarakat Indonesia. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mencatat dari 68,5 juta ton limbah sebanyak 11,6 juta ton adalah sampah plastik (2021). Untuk itu, sejak tahun 2017 Pemerintah Indonesia telah menetapkan target untuk menekan sampah plastik dilautan hingga 70 persen di tahun 2025. Sejalan dengan hal tersebut, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi bersama dengan National Plastic Action Partnership (NPAP) menyelenggarakan acara Road to G20: ― Beating Plastic Pollution from Source to Sea ‖ di Bali. Direktur Pengelolaan Sampah, Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah, dan Bahan Beracun Berbahaya (PSLB3) KLHK Novrizal Tahar menekankan mengenai pentingnya komitmen seluruh pihak di ekosistem pengelolaan sampah dalam mengakselerasi implementasi ekonomi sirkular. Novrizal memaparkan, tanggung jawab seluruh pemangku kepentingan yang diterapkan secara efektif dan sejalan dengan model ekonomi sirkular merupakan strategi yang diharapkan dapat memberikan perubahan berarti dalam mengurangi sampah plastik, meningkatkan kualitas penanganan sampah dan daur ulang di Indonesia, hingga akhirnya mengurangi sampah plastik sampai di laut. Baca Juga: Menko Marves Luhut Resmikan PLTS Atap Danone-Aqua, Perkuat Komitmen Transisi Energi Berkelanjutan " Dibutuhkan tindakan prioritas di seluruh ekosistem pengelolaan sampah termasuk pengurangan penggunaan plastik, inovasi kemasan, serta pemulihan, daur ulang, dan pengumpulannya sesuai dengan Peraturan Menteri LHK No.75 Tahun 2019 tentang Peta Jalan Pengurangan Samp ah,‖ kata Novrizal. Plt. Direktur Jenderal Industri Kimia, Farmasi dan Tekstil Kementerian Perindustrian Ignatius Warsito menekankan pentingnya peran produsen dalam mendukung praktik ekonomi sirkular dan mengurangi potensi timbulan sampah. Ignatius menyampaikan apresiasi bagi para produsen yang telah memberikan respon positif terhadap Peraturan Menteri LHK No.75 Tahun 2019 tentang Peta Jalan Pengurangan Sampah. Menurut Ignatius, Danone-Aqua merupakan salah satu produsen yang aktif melakukan kolaborasi multipihak untuk mendukung terciptanya pengelolaan sampah. "Salah satunya adalah fasilitas yang dikunjungi oleh para undangan di pre- event Road to G20 ini, Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Samtaku Jimbaran, yang merupakan contoh nyata peran penting produsen Page 11 of 114 Plastik & Sampah: Pantauan November 2022 untuk mengakselerasi pengembangan infrastruktur pengelolaan sampah di Indonesia,‖ jelas Ignatius Untuk mendukung Peraturan Presiden Nomor 83 Tahun 2018 tentang Penanganan Sampah Laut (2019-2025), Kementerian Perindustrian terus mendorong kolaborasi antara industri FMCG dan industri daur ulang untuk menerapkan ekonomi sirkular baik dari sisi fasilitasi insentif, business matching antar stakeholder terkait dan juga dengan penyusunan standar sehingga diharapkan dengan adanya aksi bersama ini dapat memberikan dampak pada pengurangan sampah plastik. Sejalan dengan hal tersebut, Vice President General Secretary Danone Indonesia, Vera Galuh Sugijanto mengatakan, Danone-Aqua mendukung penuh pemerintah untuk pada akhirnya membantu mengurangi plastik di laut. "Kami menyadari kompleksitas pengelolaan sampah plastik yang hanya dapat diselesaikan jika semua pihak memberikan kontribusi yang nyata dan kuat, oleh karena itu diperlukan pendekatan multi-stakeholder dalam implementasi Peta Jalan Pengur angan Sampah oleh KLHK,― ucap Vera. Sejak tahun 2018, melalui Gerakan #BijakBerplastik, Danone-Aqua telah berkomitmen untuk mendukung target pemerintah dalam mengelola dan menekan jumlah sampah plastik yang berakhir dilautan melalui tiga fokus utama, yaitu pengembangkan infrastruktur pengumpulan sampah, edukasi terhadap konsumen dan masyarakat, serta inovasi kemasan produk. Danone-Aqua berkomitmen untuk mengumpulkan lebih banyak sampah plastik daripada yang digunakan pada tahun 2025. Danone-Aqua juga memperluas jaringan edukasi di sekolah-sekolah untuk mencapai lima juta anak dan lebih dari 100 juta konsumen hingga 2025. "Kami menggunakan kemasan yang 100 persen dapat didaur ulang, dapat digunakan kembali ataupun dapat dikomposkan, dan meningkatkan propor si daur ulang hingga 50 persen untuk kemasan botol plastik kami, ― jelas Vera. Untuk mengurangi potensi timbulan sampah, Danone-Aqua juga menggunakan kemasan Galon Guna Ulang yang telah digunakan sejak tahun 1983 dengan terus menjaga kualitasnya. Baca Juga: Gandeng UI, YLA, dan National Geographic Society, Danone Indonesia Gelar Pembelajaran Samtaku "Melalui model bisnis guna ulang ini, saat ini 70 persen bisnis kami telah sepenuhnya sirkular sesuai dengan visi pemerintah dalam mengakselerasi implementasi ekonomi sirkular," tambah Vera. Page 12 of 114 Plastik & Sampah: Pantauan November 2022 Hasil studi LPEM FEB UI juga mengungkap bahwa Galon Guna Ulang Aqua telah berkontribusi dalam menekan potensi timbulan sampah hingga 770 ribu ton dan emisi karbon hingga 1,6 juta ton per tahun. Pada kesempatan yang sama, Sustainable Development Program Leader Bank Dunia untuk Indonesia dan Timor-Leste André Rodrigues de Aquino juga turut menyatakan dukungannya menyatakan dukungan Bank Dunia terhadap pencapaian target pemerintah Indonesia dalam menekan jumlah sampah plastik yang masuk ke lautan melalui penelitian, dukungan teknis dan rekomendasi kebijakan, serta investasi. André mengatakan, peran sektor swasta sangat penting dalam mempercepat pembangunan infrastruktur persampahan di Indonesia. "Sesuai dengan National Policy Action Partnership Policy Roadmap, penting untuk memperkuat dan mulai mengimplementasikan peraturan mengenai pengurangan, desain ulang (redesign), penggunaan ulang (reuse), dan daur ulang (recycle) sampah dari sumbernya di darat untuk mengurangi jumlah sampah yang terlepas ke laut,‖ jelas André. Sebagai rangkaian dari acara Road to G20: ― Beating Plastic Pollution from Source to Sea ‖ yang diselenggarakan di Bali pada 3 -4 November 2022 ini, Danone-Aqua juga mengelenggarakan Circularity Tour Acara tersebut mengajak perwakilan pemangku kepentingan untuk mengunjungi rantai ekosistem pengelolaan sampah di Bali dengan tujuan memberikan pemahaman mendalam seputar tantangan dan peluang dalam isu pengelolaan sampah serta meningkatkan upaya kolaboratif lintas pemangku kepentingan. https://www.kompas.tv/article/345003/akselerasi-ekonomi-sirkular-jadi- kunci-capai-target-pengurangan-sampah-plastik-di-lautan?page=all Jangan nyampah, buanglah sampah pada tempatnya... Awassss... Drone yang dioperasikan oleh DLH Pemprov DKI Jakarta mengintai pada HBKB alias CFD di Jakarta hari Minggu 6 November 2022. 6 November 2022 11:48 · Dinas Lingkungan Hidup bersama Dinas Kominfotik menggelar Operasi Tangkap Tangkap (OTT) menindak warga yang membuang sampah di CFD, Minggu (6/11). Foto: Pemprov DKI Jakarta Page 13 of 114 Plastik & Sampah: Pantauan November 2022 Dinas Lingkungan Hidup bersama Dinas Kominfotik menggelar Operasi Tangkap Tangkap (OTT) menindak warga yang membuang sampah di CFD, Minggu (6/11). Foto: Pemprov DKI Jakarta Dinas Lingkungan Hidup bersama Dinas Kominfotik menggelar Operasi Tangkap Tangan (OTT) secara konvensional dan menggunakan drone terhadap pelanggar yang membuang sampah sembarangan di CFD/HBKB di Sudirman-Thamrin, Minggu (6/10). Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta, Asep Kuswanto, mengatakan dari pengawasan 11 drone maupun konvensional, didapati 19 warga yang membuang sampah sembarangan. ―Kita juga menggunakan drone untuk menindak pelanggar yang membuang sampah sembarangan. Setelah dilaksanakan OTT pada hari ini terdapat 15 pelanggar yang dikenakan denda uang paksa dengan total denda Rp 710.000 dan 4 pelanggar yang dijatuhi sanksi sosial melakukan pungut sampah di lokasi," kata Asep dalam rilisnya. Dinas Lingkungan Hidup bersama Dinas Kominfotik menggelar Operasi Tangkap Tangkap (OTT) menindak warga yang membuang sampah di CFD, Minggu (6/11). Foto: Pemprov DKI Jakarta Dinas Lingkungan Hidup bersama Dinas Kominfotik menggelar Operasi Tangkap Tangkap (OTT) menindak warga yang membuang sampah di CFD, Minggu (6/11). Foto: Pemprov DKI Jakarta Posko penindakan HBKB tingkat Provinsi di Sudirman Thamrin digelar di 7 lokasi yaitu, depan Gedung Jaya, Jalan Sumenep, depan Hotel Indonesia Kempinski, fly over Patung Sudirman, depan Gedung Chase Plaza, Gedung CIMB dan Mall FX Sudirman. Sebanyak 194 petugas pengawas dikerahkan. ―Kegiatan ini akan secara rutin dilaksanakan ke depannya sesuai arahan Bapak Pj Gubernur DKI Jakarta, ‖ lanjut Asep. Page 14 of 114 Plastik & Sampah: Pantauan November 2022 Humas Dinas Lingkungan DKI Jakarta, Yogi Ikhwan mengungkapkan, selain OTT menggunakan drone dilaksanakan di Sudirman Thamrin, masing-masing Suku Dinas Lingkungan Hidup Bersama Sudin Kominfotik dan Satpol PP kota administrasi di 5 wilayah se-DKI Jakarta juga melaksanakan penindakan di HBKB tingkat kota administrasi dan lokasi- lokasi rawan terjadinya aktivitas warga yang membuang sampah sembarangan. OTT ini menggunakan dasar hukum Perda No. 3 Tahun 2013 tentang Pengelolaan Sampah, "bahwa Gubernur dapat memberikan sanksi administratif berupa uang paksa kepada setiap orang dengan sengaja atau terbukti membuang, menumpuk sampah dan/atau bangkai binatang ke sungai/kali/kanal, waduk, situ, saluran air limbah, di jalan, taman, atau tempat umum dan dikenakan uang paksa paling banyak Rp. 500.000,00." Dinas Lingkungan Hidup bersama Dinas Kominfotik menggelar Operasi Tangkap Tangkap (OTT) menindak warga yang membuang sampah di CFD, Minggu (6/11). Foto: Pemprov DKI Jakarta Dinas Lingkungan Hidup bersama Dinas Kominfotik menggelar Operasi Tangkap Tangkap (OTT) menindak warga yang membuang sampah di CFD, Minggu (6/11). Foto: Pemprov DKI Jakarta Warga Buang Puntung Rokok Salah seorang warga bernama Mamat, mengaku disanksi sosial pungut sampah karena tak membawa uang Rp 500 ribu sebagai denda. "Tadi sanksinya maksimal Rp 500 ribu tapi karena saya tidak bawa uang, saya pungut sampah. Ke depan saya tidak lagi buang sampah sembarangan," kata seorang pelanggar, Mamat yang terjaring membuang puntung rokok, dilansir Antara. Meski begitu, sebaran sampah yang umumnya plastik masih banyak ditemukan di sekitar kawasan Bundaran HI yang dibuang di sekitar area tanaman di antaranya puntung rokok dan kantong plastik kemasan. Salah satu penyebabnya adalah warga berbelanja di luar koridor HBKB, kemudian membawa makanan itu dan menyantapnya di sejumlah titik di dalam kawasan HBKB. Di beberapa ruas jalan yang menghubungkan kawasan HI atau di luar koridor HBKB terdapat pedagang kaki lima yang diperbolehkan untuk berjualan. Dinas Lingkungan Hidup bersama Dinas Kominfotik menggelar Operasi Tangkap Tangkap (OTT) menindak warga yang membuang sampah di CFD, Minggu (6/11). Foto: Pemprov DKI Jakarta Dinas Lingkungan Hidup bersama Dinas Kominfotik menggelar Operasi Tangkap Tangkap (OTT) menindak warga yang membuang sampah di CFD, Minggu (6/11). Foto: Pemprov DKI Jakarta Page 15 of 114 Plastik & Sampah: Pantauan November 2022 Pemprov DKI menerbangkan drone atau pesawat nirawak untuk memantau pelanggaran kebersihan di kawasan Bundaran HI, Jakarta, Minggu (6/11/2022). Foto: Dewa Ketut Sudiarta Wiguna/ANTARA Pemprov DKI menerbangkan drone atau pesawat nirawak untuk memantau pelanggaran kebersihan di kawasan Bundaran HI, Jakarta, Minggu (6/11/2022). Foto: Dewa Ketut Sudiarta Wiguna/ANTARA Informasi Redaksi https://kumparan.com/kumparannews/pakai-drone-pemprov-dki-tindak-19- warga-buang-sampah-sembarangan-di-cfd-1zC7qKTTtFF Redaksi Minggu, 6 November 2022 - 21:24 Beberapa anak mengumpulkan sampah plastik yang sudah berserakan di laut. MALUT, NUANSA – Kepedulian Pemerintah Daerah (Pemda) di Provinsi Maluku Utara untuk menangani sampah, terbilang masih jauh dari harapan. Jika begini kondisinya, maka Roadmap pengurangan 70 persen sampah plastik ke laut pada tahun 2030, sulit terwujud di Maluku Utara. Pemerintah Daerah bahkan seakan tidak peduli ketika sampah plastik berhamburan di laut. Baru-baru ini tim peneliti Seasoldier Kota Weda, Kabupaten Halmahera Tengah, Provinsi Maluku Utara, berkolaborasi dengan tim Ekspedisi Sungai Nusantara (ESN) melakukan kegiatan brand audit di Pantai Kota Weda. Hasil temuan itu didominasi banyaknya sampah botol air minum sekali pakai, gelas plastik, popok dan sachet menghiasi pantai dan sungai. Penggiat Komunitas Seasoldier Halmahera Tengah, Baba Ali menjelaskan, sampah plastik yang ditemukan pihaknya didominasi oleh sampah botol plastik merk asegar 45 persen yang merupakan brand lokal. Selain itu, pihaknya berhasil memungut 300 keping sampah yang didominasi gelas dan botol air minum dalam kemasan dan soft drink . Itu dilakukan sejak Kamis-Minggu, 3-6 November 2022. ―Pembiaran sampah plastik di perairan Malu ku Utara akan menjadi ancaman serius bagi ekosistem laut dan kesehatan warga Malut, karena keberadaan sampah plastik di perairan akan terfragmentasi menjadi Page 16 of 114 Plastik & Sampah: Pantauan November 2022 mikroplastik yang identik dengan plankton yang akan dimakan oleh ikan,‖ katanya kepada Nuansa Media Grup (NMG), Minggu (6/11). Sementara itu, Tim Peneliti ESN, Prigi Arisandi, menuturkan dari temuan ini, pihaknya menyimpulkan bahwa kebijakan pengurangan sampah masih ada di langit, sedangkan realita di bumi masih ditemukan banyak muara- muara sungai sebagai pintu masuk sampah plastik menuju ke laut yang masih dipenuhi sampah. Prigi mengatakan, bahwa roadmap pengurangan sampah ke laut hingga 70 persen belum dipahami oleh Pemkab dan Pemkot hingga Pemprov Maluku Utara, sehingga tidak ada regulasi, strategi dan aksi di daerah untuk mengurangi sampah plastik ke laut. Buktinya di Kota Ternate, Kabupaten Halmahera Utara, Kabupaten Halmahera Tengah dan Kabupaten Halmahera Barat, sampah tidak terkelola lalu dibiarkan tertumpuk dijalan-jalan dan mengalir ke selokan sungai yang akhirnya menuju ke laut. Di Kota Weda, Kabupaten Halmahera Tengah, pihaknya menemukan sampah packaging brand-brand (lucu, neh, jurnalis, temannya yang menulis award-award , hehehehehe, keblinger membahasakan Inggeris ke dalam Bahasa Indonesia) terkenal mencemari pesisir dan sungai Kota Weda. Kondisi perairan yang dipenuhi sampah plastik menjadi indikator tidak seriusnya Pemkab Halteng, khususnya di Kota Weda dalam pengelolaan sampah. Fatalnya lagi, Pemkab sama sekali tidak peduli dengan upaya pemerintah Indonesia untuk mengurangi limpasan sampah plastik dari sungai menuju Bahasa Inggeris ke laut. ―Indonesia memiliki roadmap pengurangan sampah plastik ke laut hingga 70 persen pada tahun 2030. Namun, temuan tim ESN di perairan Provinsi Maluku Utara masih banyak dijumpai sampah di muara-muara sungai tanpa ada upaya serius dari Pemerintah Kabupaten dan Kota untuk mengendalikan dan mengelola sampahnya,‖ ujar Prigi. Lebih lanjut, Direktur Eksekutif Institut Pemulihan dan Perlindungan Sungai ini menerangkan, dalam kegiatan brand audit di pesisir Weda, Ibu Kota Kabupaten Halmahera Tengah, ditemukan sampah dari brand-brand (lucu, neh, jurnalis, temannya yang menulis award-award , hehehehehe, keblinger membahasakan Inggeris ke dalam Bahasa Indonesia) terkenal seperti mayora, wings, unilever, indofood, danone, unicharm dan coca-cola teronggok di muara sungai. ―Temuan brand audit menunjukkan bahwa mayora mendominasi sampah packaging dari brand terkenal sebesar 18 persen, disusul wings 12 persen, unilever 9 persen, unicharm produsen popok mamypoko 7 persen, sedangkan danone dan coca-cola masing- masing 4 persen‖ jelas Prigi. Page 17 of 114 Plastik & Sampah: Pantauan November 2022 Selain itu, kata dia, perairan Weda sudah tercemar mikroplastik. Dari dua lokasi sungai dan pantai di Weda, pihaknya menemukan lebih dari 100 partikel dalam 100 liter air. Jenis mikroplastik yang mendominasi adalah jenis fiber yang berasal dari limbah cairan domestik pemukiman. Dengan tidak adanya instalasi air limbah di pemukiman, maka air cucian yang membawa mikroplastik akan mencemari perairan Weda. Karena itu, pihaknya mendorong Pemprov Maluku Utara untuk memprioritaskan penanganan sampah plastik dan mengimbau masyarakat di Malut untuk mengurangi penggunaan plastik sekali pakai seperti gelas, botol plastik air mineral, soft drink , popok, sachet , styrofoam dan tas kresek ―Pemerintah Malut tidak memiliki sistem pengelolaan sampah yang baik, sehingga sampah plastik di Malut umumnya akan di bakar, ditimbun dilahan terbuka atau di buang ke sungai yang besar potensinya menjadi mikroplastik, lalu ujung-ujungnya akan hanyut di air dan menjadi konsumsi ikan. Selanjutnya ikan-ikan ini akan kita makan, karena apa yang kita buang akan kembali ke meja makan kita,‖ tutup Prigi. (tan/ri i) Berita Terkait BPK Akan Turun Audit, Jajaran RS Chasan Boesoirie Rapat Mendadak KPK Temukan Puluhan Perusahaan Tambang di Maluku Utara Bermasalah Citra Polri Belum Membaik, Jajaran Polda Malut Buat Pakta Integritas Pemkot Ternate Usulkan Tiga Warisan Budaya ke Kemendikbud Ekspedisi Sungai Nusantara: Maluku Utara Darurat Sampah Plastik Minggu, 6 November 2022 - 12:36 dalam "Lingkungan" Gandeng PODSI, TNI-Polri dan DLH, BWS Malut Bersihkan Pantai Minggu, 28 November 2021 - 19:48 dalam "Lingkungan" Wakapolda Malut Ajak Masyarakat Jaga Kebersihan Lingkungan Rabu, 27 April 2022 - 17:18 dalam "Lingkungan" https://www.nuansamalut.com/2022/11/06/sampah-plastik-berserakan-di- daerah-penghasil-tambang/ Page 18 of 114 Plastik & Sampah: Pantauan November 2022 Reporter Pribadi Wicaksono (Kontributor) Editor Ninis Chairunnisa Minggu, 6 November 2022 18:54 WIB TEMPO.CO, Yogyakarta - Kawasan Malioboro masih dianggap menjadi gerbang utama wajah wisata Yogyakarta. Selain itu, Malioboro merupakan satu kawasan yang berada di kawasan Sumbu Filosofis, garis imajiner yang kini sedang diusulkan sebagai warisan budaya tak benda dunia oleh Yogyakarta ke UNESCO. Aksi Seribu Ember Tumpuk sebagai komposter pengolah sampah digaungkan di Malioboro Yogyakarta Minggu, 6 November 2022. Dok. Istimewa Untuk menjaga kawasan Malioboro itu, pada Ahad, 6 November 2022, Paguyuban Bank Sampah se-Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menggelar aksi bersama bertajuk Bank Sampah Jogja Heboh. Aksi ini dilakukan untuk mengajak wisatawan dan pelaku usaha wisata mengurangi sampah di Kota Yogyakarta, utamanya Malioboro. Aksi yang dipusatkan di area pusat pedagang kaki lima (PKL) Teras Malioboro itu diwarnai pembagian 1.000 ember tumpuk kepada paguyuban bank sampah di Kota Yogyakarta. Ember tumpuk ini sebutan untuk komposter yang berfungsi sebagai alat pemilahan sampah organik maupun anorganik. "Aksi ini sebagai pengingat baik warga, pelaku usaha juga wisatawan agar tidak menyampah saat berwisata di Malioboro yang menjadi bagian Sumbu Filosofi Yogyakarta," kata Penjabat Wali Kota Yogyakarta Sumadi. Page 19 of 114 Plastik & Sampah: Pantauan November 2022 Sumadi mengatakan hingga September 2022, jumlah wisatawan yang datang ke Kota Yogyakarta mencapai 5,1 juta orang, melebihi target awal berjumlah 2 juta orang. "Banyaknya wisatawan yang datang juga menjadi potensi bertambahnya sampah, apalagi jika wisatawan masih ada yang membuang sampah sembarangan," kata Sumadi. Persoalan tumpukan sampah di Kota Yogyakarta akibat seretnya pengangkutan ke Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Piyungan di Kabupaten Bantul sempat terjadi lagi akhir Oktober lalu. Sedikitnya 1.200 ton sampah di Kota Yogya tak terangkut dan menumpuk karena ada terjadi perubahan jadwal pembuangan dari kabupaten kota yang ada di wilayah DIY ke TPST Piyungan. Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Yogyakarta mencatat setiap hari volume sampah di Kota Yogyakarta berkisar 350-370 ton. Dari kawasan Malioboro sendiri, volume sampah yang dihasilkan bisa mencapai 25 ton saat musim liburan. Sekretaris Paguyuban Bank Sampah DI Yogyakarta Erwan Widyarto mengatakan aksi Ember Tumpuk ini menjadi ruang untuk mengedukasi penggunaan komposter sebagai pengelola sampah organik yang dibimbing langsung penemu komposter ember tumpuk, Nasih Widya Yuwono dari Fakultas Pertanian UGM Yogyakarta. "Tujuannya warga jadi tahu agar sampah organik tidak dikirim ke tempat pembuangan sampah sementara dan akhir, tetapi bisa diolah menjadi kompos," kata dia. Erwan menuturkan prinsip pengelolaan sampah dengan 3R yakni reduce, reuse, dan recycle masih relevan saat ini. Untuk mendapatkan pengelolaan yang mudah, murah dan bermanfaat. "Prinsipnya sebenarnya sederhana kalau mau persoalan sampah terselesaikan, yang organik dikomposkan, yang anorganik dipilah, olah, lalu jual," kata Erwan. Dengan langkah itu, jika dijalani bersama-sama dan disiplin, maka akan semakin sedikit volume sampah yang dikirim ke tempat pembuangan akhir. Dalam aksi itu puluhan stan dari paguyuban sampah di Yogyakarta juga memamerkan jenis produk dari daur ulang sampah. Seperti sabun dari minyak jelantah, sabun mandi EcoEnzyme, boneka badut dari tutup botol, olah limbah kaca, budidaya magot, biopori, losida, pupuk organik cair, bros dari tas kresek, bros dari tutup botol, pot dari pakaian bekas, kerajinan koran, kreasi sedotan hingga olah limbah sandal. Baca juga: Tren Kasus Covid-19 Naik, Sultan Yogyakarta Minta Ketatkan Lagi Protokol Kesehatan Page 20 of 114 Plastik & Sampah: Pantauan November 2022 Malioboro Yogyakarta Sampah Wisatawan Wisata Yogyakarta https://travel.tempo.co/read/1653817/aksi-seribu-ember-tumpuk-di- malioboro-ajak-wisatawan-peduli-sampah Home Surabaya Raya SURABAYA RAYA 7 November 2022, 04:07:50 WIB Bersama Yenny Wahid, Pelopori Kantin Bebas Plastik Yenny Wahid dan Aeshnina Azzahra Aqilani di sela-sela acara G20 Preparatory Meeting di Bali. (istimewa) JawaPos.com- Pelajar asal Gresik Aeshnina Azzahra Aqilani terus bergerak mengampanyekan Indonesia bebas sampah plastik. Terbaru, pada 3-4 November, gadis yang kini menjadi santri di Ponpes Al Amanah, Sidoarjo, itu diundang Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investsi dalam G20 Preparatory Meeting di Bali. Acara bertajuk Beating Plastic Pollution from Source to Sea merupakan aksi dan diskusi nasional. Tujuannya, mendorong tercapainya target pemerintah dalam pengurangan sampah plastik ke laut hingga 70 persen pada 2025. Nina, panggilan Aeshnina Azzahra Aqilani, hadir mewakili suara anak muda untuk berpartisipasi dalam pengurangan plastik. Dalam forum dialog itu, Nina menjadi penanggap dari paparan bersama Yenny Wahid, sekretaris jenderal National Plastic Action Partnership. Putri KH Abdudrahman Wahid (Gus Dur) itu memberikan apresiasi kepada Nina