Page 1 of 139 Plastik & Sampah: Pantauan Febru ari 2023 Plastik dan Sampah : Pantauan bulan Febru ari 2023 Oleh: Riza V. Tjahjad i Silahkan cari juga di https:// Pdfhost.io laporan yang sama sejak April lalu Dari Bali terungkap adanya tumpang tindih peraturan Menteri yang dihadapi oleh satu bank sampah. Sementara itu dari Bekasi Jawa Barat muncul kritikan terhadap tema HPSN 2023. Dua hal itu muncul ketika saya sebar reel video Plastic, From Pollution to Solution Bagi peminat untuk berpartisipasi ke dalam negosiasi penyusunan Traktat Plastik ( Plastics Treaty ) telah dibuka oleh UNEP untuk putaran INC - 2 pada bulan Mei 2023 mendatang. tengok laman UNEP. Berita - berita tentang sampah masih saja Jakarta dan Jawa sentris. Media massa kurang meliput wilayah lain Nusantara Muncul persepsi dari pemanfaat medsos Twitter bahwa pengaturan AMDK dengan issue BPA adalah perang dagang antar produsen AMDK dengan menarik - narik BPOM 01/02/2023 badarnusantaranews. Page 2 of 139 Plastik & Sampah: Pantauan Febru ari 2023 BN news – Bekasi – Sejak akhir 2022 sampai awal 2023 TPA Burangkeng pada sistuasi kritis, menuju situasi darurat terparah sepanjang sejarah. Boleh dikatakan, sangat tidak normal. Klimaksnya pada 19 Januari 2023 gunungan sampah longsor hingga kejalan utama, disertai alat berat dan truk sampah terguling, hanggar dan rumah kompos, IPAS (instalasi pengolahan air sampah) dan sampah masuk ke sungai. Kemudian TPA ditutup beberapa hari. Boleh dibilang; TPA Burangkeng Tumbang! Tampaknya titik klimaks tersebut akan semakin mencekam pada hari - hari kedepan. Pengelola TPA pusing tujuh keliling, sementara belum ada solusi cepat dan jitu. Antrian truk sampah hampir tiap hari menjadi peman dangan umum. Antrian itu menimbulkan kemacetan hingga jalan depan kantor Desa Burangkan dari pintu depan, dan juga dari pintu belakang melalui sisi jalan tol. Sebetulnya, sejak tahun 2019 TPA Burangkeng dengan luas 11,6 hektar dan teriris jalan tol Japek selatan sekitar 8.000 m2 hampir semua zona (A, B, C dan D) penuh. Boleh dibilang sudah susah menatanya. Memang, waktu itu Koalisi Persampahan Nasional (KPNas) menyarankan agar lahan TPA diperluas, namun Bupati Kabupaten menolaknya. Bahkan, ada yang bilang dalam RTRW luasan lahan TPA hanya 11,6 hektar. Jika akan diperluas harus merubah RTRW terlebih dahulu. Artinya perlu keterlibatan DPRD dalam memperbaiki TPA tersebut. Sekarang semua zona, terutama A, B dan C sudah menjadi satu, dan zona D yang terbagi men jadi tiga cel kecil - kecil pun telah menyatu, bahkan tak mampu menampung sampah 800 - 900 ton/hari. Padahal produksi sampah Kabupaten Bekasi sekitar 2.900 ton/hari. Belum semua sampah dikirim ke TPA Burangkeng (hanya 42 - 45%), sebagian dibuang ke titik - titik p embuangan sampah illegal. Kenapa TPA Burangkeng tumbang? Sejarahnya, dulu beberapa tahun lalu TPA Burangkeng jadi tujuan pembuangan sampah impor, selain sampah domestik. Setidaknya 90 - 100 truk per hari. Akibatnya, zona - zona TPA tersebut dipenuhi sampah pl astik impor dan sampah yang mengandung limbah B3. Kemudian terjadi protes besar - besaran warga sekitar, lalu pembuangan sampah impor berhenti. Kemudian sampah impor ditutup dengan sampah domestic dilapisi tanah untuk mengkelabuhi warga sekitar. Hasil Rapid Assessment Pengelolaan TPA Burangkeng tahun 2019 dilakukan oleh KPNas, Asosiasi Pelapak dan Pemulung Indonesia (APPI), Persatuan Remaja Burangkeng Peduli Lingkungan (PRABU - PL) dan Karang Taruna Desa Burangkeng menemukan sebanyak 37 masalah; diantaranmya s emua zona TPA sudah penuh sampah, sampah sering longsor, sampah tidak diolah, TPA dikelola open dumping , IPAS tidak dioperasikan, IPAS teruruk sampah longsor, leachate mencemari kali, Page 3 of 139 Plastik & Sampah: Pantauan Febru ari 2023 sawah dan pekarangan warga, tidak ada sumur pantau, pencemaran lingkunga n semakin massif, ancaman penyakit semakin besar, dll. Selanjutnya, RA memberikan saran dan rekomendasi agar TPA Burangkeng direvitalisasi total. Pekerjaan utama melakukan kajian tentang kapasistas/daya tampung TPA, perluasan lahan sekitar 30 - 40 hektar gu na membuat zona baru dan pembangunan infrastruktur dan teknologi pengolahan sampah, melakukan penataan sampah dengan sistem sanitary landfill, pengoperasian IPAS selama 24 jam penuh/tiap hari, dll. Setiap masalah yang ditemukan lalu diberikan solusi, dan d iringkas dalam bentuk matrik. Pada awal 2022 hasil kajian diserahkan kepada Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bekasi untuk dipelajari dan segera diimplementasikan karena kondisi TPA yang segera harus diselamatkan. Ketika itu Kadis LH merespon dengan baik. Sayangnya, Kadis LH dan Bidang Persampahan diganti. Beberapa bulan kemudian ada pergantian lagi, akibatnya hasil RA tak disentuh - sentuh. Lalu, pada akhir 2022 PRABU - PL berusaha keras menyerahkan laporan RA tersebut kepada Bj Bupati Kabupaten Bekasi Dani Ramdan. Bj Bupati menerima laporan itu dan akan mempelajari dan melakukan beberapa pembenahan. Bahkan, Bj Bupati melakukan kunjungan ke Desa Burangkeng dan melihat kondisi TPA. Ada empat program Pj Bupati yang dipublikasikan, salah satunya yaitu inf rastruktur, seperti jalan, drainase, PJU, kemudian pemukiman seperti air kotor, air bersih, sampah dan rumah tidak layak huni, selanjutnya infrastruktur fasilitas sosial dan fasilitas umum. Sampah dan TPA menjadi prioritas utama, karena pengelolaan sampah di Kabupaten Bekasi masih buruk dan terdapat ratusan TPA illegal. Bahkan untuk memperkuat dan memperlancar pekerjaannya Pj bupati mengangkat TPPD atau semacam tim percepatan. Tugasnya merumuskan ide - ide inovasi di bidang pelayanan publik dan tata Kelola p emerintahan dalam rangka membantu meningkatkan daya saing daerah Kabupaten Bekasi. Orang - orang penting dan pakar dalam struktur TPPD diantaranya; Dr. Soni Sumarsono, MDM (mantan Dirjen Otonomi Daerah Kemendagri, mantan Plt Guburnur DKI Jakarta), Prof. Dr. Mahmud, Drs, M.Si, Dr. H.M. Harun Al - Rasyid, M.Si, Dr. H. Munawar Fuad Noeh, M.Ag dan enam Dewan Eksekutif: Drs. H. Sudarisman, AK, MM, Aria Girinaya, SE, AK, Ferdhiman Putera Bariguna, A.R, S.T, M, Ipol, Dr. Merdi Hajiji, M.H, M.Si, Pulihono, SE dan Ir. Tubagus Hendra Suherman. Langkah pertama yang akan dilakukan Pemerintah Kabupaten adalah pembenahan tumpuk - tumpukan sampah. Kedua, perluasan lahan TPA, Page 4 of 139 Plastik & Sampah: Pantauan Febru ari 2023 menurut informasi akan ada pembebasan lahan sekitar 1 hektar. Namun, sampai sekarang urusan tak kunjung beres sampai TPA Burangkeng tumbang. Gebrakan awal mulai kelihatan, beberapa TPA illegal ditutup, melakukan kunjungan ke sejumlah tempat, melakukan gerakan bersih - bersih, dll. Sayangnya, Bj Bupati dan timnya belum mampu menyelesaikan berbagai pers oalan kompleks dan rumit di wilayah Kabupaten Bekasi. Dalam konteks ini, terutama kondisi TPA Burangkeng menuju darurat sampai tumbang, malapetaka terpampang belum ada solusi mujarab. Sehingga persoalan pembuangan sampah liar tak tertangani, juga sampah pa sar induk Cibitung danm pasar tradisonal lainnya kesulitan membuang sampahnya. Menurut saya, sebaiknya Bj Bupati dan timnya mempelajari secara seksama hasil RA (kajian cepat) pengelolaan TPA Burangkeng yang telah disampaikan beberapa bulan lalu. Selanjutn ya, mengambil langkah - langkah penanganan yang bisa dilakukan secara cepat karena menyangkut pelayanan publik. Bj Bupati harus melakukan revitalisasi total TPA Burangkeng, pertama, dengan penambahan lahan 5 - 10 hektar pada tahap awal. Kedua, pembenahan dan perapihan zona - zona yang longsor. Ketiga, penmbenahan atau perbaikan sarana utama dan pendudukan yang hancur akibat tertimpa dan teruruk sampah. Kempat, pelibatan para pakar dan swasta profesional serta warga sekitar. Kelima, menggerakan dan memberi peluan g pada tingkat RT/RT dan komunitas mengolah sampah dari sumber. Keenam, TPA jangan dijadikan tumpuan utama pembuangan sampah.( Bagong Suyoto, Ketua Koalisi Persampahan Nasional (KPNas) dan Ketua Yayasan Pendidik Lingkungan Hidup dan Persampahan Indonesia ( YPLHPI) – Red) Related Posts: SANKSI HUKUM HARUS DITERAPKAN BAGI PENGELOLA TPA SAMPAH TIDAK NORMAL Beban TPST Bantargebang Makin Berat, Didominasi Sampah Plastik Konvensional HAK KESEHATAN MASYARAKAT RENTAN: PEMULUNG BANTARGEBANG https://www.badarnusantaranews.com/daerah/tpa - burangkeng - tumbang - malapetaka - sampah - terpampang/ Lihat juga 31 ja nuari 2023 https://kosadata.com/read/tpa - ini - tumbang - malapetaka - sampah - kembali - terjadi https://koran - jakarta.com/kpnas - minta - pemerintah - jatuhkan - sanksi - pada - pengelola - tpa - sampah - tidak - normal?page=all Page 5 of 139 Plastik & Sampah: Pantauan Febru ari 2023 02 Februari 2023 08:517850 HPSN 2023, Tuntas Kelola Sampah untuk Kesejahteraan Masyarakat Nomor: SP.032/HUMAS/PPIP/HMS.3/2/2023 Setiap tanggal 21 Februari, Indonesia memperingati Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) sebagai konstelasi perjalanan panjang sistem pengelolaan sampah di Indonesia. Peristiwa pada masa lampau di TPA Leuwigajah, tidak hanya be rimplikasi pada shifting perhatian dan fokus ke pengelolaan sampah terintegrasi, namun dampak yang lebih besar terjadi terhadap lingkungan dan ekosistem kehidupan global yaitu perubahan iklim. Direktur Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah dan B3, Kementeri an LHK, Rosa Vivien Ratnawati pada saat bertemu dengan awak media di Jakarta (1/2/2023), menyampaikan bahwa tema peringatan HPSN tahun 2023 ini adalah “Tuntas Kelola Sampah untuk Kesejahteraan Masyarakat”. Menurut Vivien, dalam tema ini pihaknya berupaya mentuntaskan persoalan sampah sesuai target pada tahun 2025, melalui Kebijakan Strategis Nasional Peraturan Presiden No. 97 Tahun 2017, yaitu penanganan sampah 70%, pengurangan sampah 30%. “ Tahun 2023 ini, menjelang 2025 kita harapkan sudah siap untuk m enuntaskan persoalan sampah dan memberikan kesejahteraan bagi masyarakat, dengan potensi nilai ekonomi yang dimiliki oleh sampah,” ungkap Vivien. Tahun ini, KLHK akan melaksanakan beberapa kegiatan untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam peringat an HPSN. Beberapa kegiatan tersebut antara lain: (1) Tour Sepeda “Jelajah Bersih Negeri”; (2) Zero Waste Adventure Camp ; (3) Compost Day - Kompos Satu Negeri; (3) Less Waste Bersama Ikatan Motor Indonesia; (4) Dialog bersama Komunitas Start - Up Kreatif Pengelola Sampah, Produsen, dan Stakeholder lainnya; (5) Dialog Nasional Media (Pers) Zero Waste Zero Page 6 of 139 Plastik & Sampah: Pantauan Febru ari 2023 Emission Indonesia dengan tema Tuntas Kelola Sampah untuk Kesejahteraan Mas yarakat; (6) Kolaborasi Kampanye HPSN Bersama TikTok Indonesia; (7) Kolaborasi Kampanye HPSN Bersama TEDx Jakarta; (8 ) Exhibition Upcycle Corner yang bekerjasama dengan Mall/Public Space untuk membuka Pojok Produk Minim Sampah; (9) Kompetisi Konten Kreatif ( Reels Instagram, TikTok, dan Youtube); (10) Lomba VLOG; dan (11) Lomba Fotografi bertema Zero Waste To Landfill Pada kesempatan ini, Vivien juga menerangkan bahwa konsekuensi fenomena perubahan iklim menjadi pemantik utama konsolidasi konsep dan strate gi dalam membangun daya dari seluruh pihak yaitu pemerintah, pelaku usaha, institusi non pemerintah dan seluruh elemen masyarakat yang merupakan pihak yang wajib berkontribusi terhadap implementasi solusi nyata dalam pengelolaan sampah. Keseriusan Pemerin tah Indonesia untuk mencegah dampak perubahan iklim diawali dengan meratifikasi Paris Agreement to the United Nation Framework Convention on Climate Change (UNFCCC) pada tahun 2016. Indonesia telah berkomitmen dengan peningkatan target penurunan emisi dari 29% di First NDC dan menjadi 31,89% di Updated NDC dengan upaya sendiri (CM1) dan dari 41% di First NDC menjadi 43,20% di Updated NDC. Penyampaian dokumen Enhanced Nationally Determined Contribution di tahun 2022 semakin menegaskan posisi Indonesia di r anah internasional. Pada sektor pengelolaan sampah, KLHK telah menerapkan skema pengelolaan sampah dengan pengembangan elaborasi prinsip dasar 3R ( reduce, reuse, recycle ) yaitu mengoptimalkan rantai nilai pengelolaan sampah di sumber dengan pemanfaatan te knologi dan peningkatan fasilitas pengolahan sampah yang dikelola secara profesional serta terintegrasi. Kegiatan rantai pengelolaan sampah yang menjadi target utama dalam perwujudan implementasi perencanaan operasional hingga tahun 2060. Kegiatan tersebu t adalah peningkatan pengelolaan seluruh TPA di Indonesia untuk mengimplementasikan metode pengelolaan controlled/sanitary landfill dengan pemanfaatan gas metan pada tahun 2025. Kemudian, tidak ada lagi pembangunan TPA baru mulai tahun 2030 dengan penggun aan TPA eksisting akan dilanjutkan hingga masa operasionalnya berakhir serta landfill mining sudah mulai dilakukan, serta tidak ada pembakaran liar sampah mulai tahun 2031. Selain itu juga, dilakukan optimalisasi fasilitas pengelolaan sampah seperti PLTSa , RDF, SRF, biodigester, dan maggot untuk sampah biomass dan diharapkan tahun 2050 operasional TPA diperuntukkan khusus sebagai tempat pembuangan sampah residu. Terakhir adalah penguatan kegiatan pemilahan sampah di sumber dan pemanfaatan sampah sebagai ba han baku daur ulang. Page 7 of 139 Plastik & Sampah: Pantauan Febru ari 2023 Kegiatan rantai pengelolaan sampah yang menjadi target utama dalam perwujudan implementasi perencanaan operasional hingga tahun 2060. Kegiatan tersebut adalah peningkatan pengelolaan seluruh TPA di Indonesia untuk mengimplementasikan metode pengelolaan controlled/sanitary landfill dengan pemanfaatan gas metan pada tahun 2025. Kemudian, tidak ada lagi pembangunan TPA baru mulai tahun 2030 dengan penggunaan TPA eksisting akan dilanjutkan hingga masa operasionalnya berakhir serta landfil l mining sudah mulai dilakukan, serta tidak ada pembakaran liar sampah mulai tahun 2031. Selanjutnya adalah, melakukan optimalisasi fasilitas pengelolaan sampah seperti PLTSa, RDF, SRF, biodigester, dan maggot untuk sampah biomass dan diharapkan tahun 205 0 operasional TPA diperuntukkan khusus sebagai tempat pembuangan sampah residu. Terakhir adalah penguatan kegiatan pemilahan sampah di sumber dan pemanfaatan sampah sebagai bahan baku daur ulang.(*) ___ Jakarta, KLHK, 1 Februari 2023 Penanggung jawab berita: Kepala Biro Hubungan Masyarakat, KLHK Nunu Anugrah Website: www.menlhk.go.id www.ppid.menlhk.go.id Youtube: Kementerian LHK Facebook: Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Instagram: https://www.menlhk.go.id/site/single_post/5265/hpsn - 2023 - tuntas - kelola - sampah - untuk - kesejahteraan - masyarakat Page 8 of 139 Plastik & Sampah: Pantauan Febru ari 2023 4 Februari 2023 Isinya 27 JAN 2023 STORY NATURE ACTION Photo Credit: Getty Images When the gavel came down on the resolution to end plastic pollution at the resumed fifth session of the United Nations Environment Assembly (UNEA - 5.2) in Nairobi last March, the re were hugs and tears among the delegates. The emotion reflected the importance of this historic milestone: a legally binding global instrument toward ending plastic pollution. Crucially, the resolution addresses the full life cycle of plastic, a holisti c approach necessary to tackle the growing plastic pollution crisis. Humanity produces around 460 million tonnes of plastic a year, a figure that - – without urgent action – will triple by 2060. Globally, 46 per cent of plastic waste is landfilled, 22 per c ent is mismanaged and becomes litter, 17 per cent is incinerated and 15 per cent is collected for recycling, with less than 9 per cent actually recycled after losses. We speak to the Executive Secretary of the Intergovernmental negotiating committee (INC) Secretariat, Jyoti Mathur - Filipp, about the importance of a circular economy for plastics and why the global plastics treaty is critical. Page 9 of 139 Plastik & Sampah: Pantauan Febru ari 2023 UNEP's Executive Director Inger Andersen, INC Chair Gustavo Meza - Cuadra and INC Executive Secretary Jyoti Mathur - Fi lipp visit Mr Green, Kenya. What is the circular economy? Jyoti Mathur - Filipp (JMF): The circular economy is a resource efficient economy where waste and pollution are eliminated, products and materials are kept in use at their highest value for the longest time possible, and natural systems are regenerated. We know that recycling alone won’t end plastic pollution. We need to take a life cycle approach, which means reexamining how products are designed, produced and distributed. Approaches that only target one element of the economy, such as recycling, fall short of addressing the issue. We need systemic change. Key to this is ensuring that there are financial incentives to reuse products and that there is buy - in among the high - consuming sectors, primarily companies focused on plastic packaging and manufacturing. The current econom ic model and its underlying policies and incentives favours short - term gains and ignores the externalities caused by economic activities, such as resource depletion, environmental degradation, or human health implications. Shifting economic incentives to p enalize pollution and reward resource efficiency will increase the economic attractiveness of circular economy solutions. The plastics circular economy’s three tenets: eliminate, innovate and circulate, offer a new vision of a sustainable future. This mea ns that we should strive to eliminate plastic products we don’t need; innovate, so all plastics that we do need are designed to be safely reused, recycled, or composted; and circulate everything we use to keep it in the economy and out of the environment. Why is it important? JMF: Plastic pollution is a huge threat to ecosystems, the climate and ultimately, human wellbeing. According to one UN Environment Programme (UNEP) study, more than 14 million metric tonnes of plastic enters and damages aquatic ecosy stems annually, and greenhouse gas emissions associated with plastics are expected to account for 15 per cent of the total emissions allowable by 2050 if humanity is to limit global warming to 1.5°C. Why is the global plastics resolution so significant? J MF: Never before had governments come together to end plastic pollution globally. The resolution acknowledges the importance of an international approach to preventing plastic pollution and its adverse effects on human Page 10 of 139 Plastik & Sampah: Pantauan Febru ari 2023 well - being and the environment. It sh ows what is possible with international cooperation. In particular, the resolution recognizes the significant contribution made by workers in informal and cooperative settings to the collecting, sorting and recycling of plastics in many countries, What is the INC? JMF: UN Members States gave UNEP the mandate to convene the INC - the committee tasked with the development of the international legally binding instrument, with the aim of completing its work by the end of 2024, time when the treaty would be rea dy for ratification. What could the treaty cover? JMF: The global treaty needs to address plastic pollution, including in the marine environment, and could include both binding and voluntary approaches based on the full life cycle of plastics and taking into account, among other things, national circumstances and capabilities. According to the UNEA Resolution, the treaty is to include a series of technical provisions, that would consider how to promote sustainable production and consumption of plastics fr om product design to environmentally sound waste management, through resource efficiency and safe and just circular economy approaches that are feasible for all Member States. What is the INC doing now? JMF: The first session of the INC – known as INC - 1 – took place from 28 November to 2 December last year in Uruguay, where more than 1,400 in - person and virtual delegates from 147 countries took part in the meeting which set the foundation to shape the global agreement to end plastic pollution. The meeting set the foundation to shape the global instrument, with many governments confirming their desire to have an instrument that addresses the full life cycle of plastics, protecting human health and the environment, with special attention paid to the unique ci rcumstances of those countries most in need. What will happen next? JMF: There are a number of INC sessions planned for the coming two years, with the second session taking place in May 2023 in Paris. These sessions will see governments work out the conte nt and logistics of the plastic treaty, in order to develop and adopt a legally binding instrument on plastic pollution. The INC requested the secretariat to prepare a document with potential options for elements towards an international legally binding in strument for this second session. TOPICS Nature action Pollution https://www.unep.org/news - and - stories/story/plastic - treaty - progress - puts - spotlight - circular - economy Page 11 of 139 Plastik & Sampah: Pantauan Febru ari 2023 Peresmia n Bank Sampah GABANA dengan Pengelola Putra Putri Karyawan Istana Presiden Yogyakarta di komplek Gedung Agung Bener Yogyakarta, Minggu 5 Februari 2023 Posting Bambang Suwerda di grup WA Dewan Sampah pada tanggal 5 Februari 2023 Selasa, 07 Februari 2023 Aeshnina Mendatangi Kemensesneg Untuk Kirim Surat Kepada Presiden (7/2) Page 12 of 139 Plastik & Sampah: Pantauan Febru ari 2023 Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) merilis data yang menunjukkan bahwa prevalensi anak penderita diabetes meningkat 70 kali lipat pada Januari 2023 dibanding 2010. Selain itu, Direktur Utama Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial (BPJ S) Kesehatan Ali Ghufron juga mengatakan pasien anak yang menderita diabetes meningkat sekitar 1.000 kasus pada 2022 dibandingkan 2018. Kondisi ini sangat mengkhawatirkan, bahwa anak - anak “telah mengadopsi pola hidup tidak sehat”, salah satunya akibat kon sumsi makanan berkandungan gula tinggi. Kantin Sekolah selama ini banyak menyediakan makanan manis dan minuman sachetan yang begitu mudah dijangkau, sementara kebijakan pemerintah sejauh ini dianggap "belum cukup melindungi". "Melalui Kantin Sehat, saya In gin anak - anak terbebas dari makanan berplastik dan berpemanis sintetis yang ancam kesehatan anak" Ujar Nina. Kondisi ini mendorong Aeshnina Azzahra Aqilani co - captain Rivers Warrior untuk menuliskan surat dan mengirimkan langsung ke Presiden Jokowi da n kepada Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan di Jakarta. “Sebelumnya saya sudah berkirim surat kepada Presiden namun belum ada respon, maka hari ini (Selasa 7/2/2023) saya ingin kirim langsung surat permohonan tentang kantin sehat ke Jakarta” Ungkap Aeshnina. 22 Ribu Orang Dukung Nina Selain mendesaknya problem makanan dan minuman manis yang massif beredar di Sekolah, ada faktor lain yang mendorong Nina langsung ke Jakarta menyampaikan usulan Kantin Sehat adalah dukungan 22.109 orang dalam petisi yang di Nina buat di Platform change.org. https://www.change.org/p/menteri - pendidikan - dan - kebudayaan - republik - indonesia - kurangi - penggunaan - plastik - sekali - pakai - di - lingkungan - sekolah Page 13 of 139 Plastik & Sampah: Pantauan Febru ari 2023 Aeshnina Mengirimkan Surat usulan Kantin Sehat Kepada Presiden Indones ia Petisi yang dimulai sejak dua tahun lalu saat Aeshnina azzahra aqilani masih bersekolah di SMPN 32 Gresik. “Sejak 2021 saya telah membuat petisi meminta Menteri Pendidikan untuk membuat peraturan mewajibkan kantin sekolah bebas plastik dan telah ditan datangi lebih dari 22.000 orang, “ Ujar Aeshnina lebih lanjut Siswi Madrasah Aliyah Bilingual Pesantren Al Amanah Sidoarjo.Jawa Timur ini menjelaskan bahwa Kantin sekolah harus menyediakan makanan sehat alami yang tidak dikemas plastik, melarang makanan m inuman sachet yang bergizi rendah dan mengandung bahan tambahan kimia yang membahayakan kesehatan anak. Setiap sekolah harus menegakkan larangan plastik sekali pakai dan mewajibkan semua warga sekolah pilah sampah, menyediakan sarana tempat pengumpulan sam pah terpilah serta mengolah sampah organik menjadi kompos dan ekoenzim di lingkungan sekolah. Nina Kejakarta Kirim Surat Langsung Aeshnina Ngevlog didepan Kantor KLHK Selasa Sore (7/2/2023 ) Selasa dan Rabu (7 - 8/Februari/2023) Aeshnina Mengirimkan surat usulan kantin Sehat bebas plastik sekali Pakai Langsung Ke Jakarta. Pada Selasa Sore (7/2/2023) Nina mengirimkan Surat kepada Humas Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan di Gedung Utama Manggala Wanabakti, Gd. Pusat Kehutanan, Jl. Te ntara Pelajar Jl. Tarunajaya No.2, RT.1/RW.3, Senayan, Kecamatan Tanah Abang, Kota Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta. Selanjutnya Nina menuju ke Kantor Menteri Sekretariat negara di Jl. Veteran No.17 - 18, RT.2/RW.3, Gambir. “Sebagai Anak muda say a mengingatkan kepada Presiden Dan Menteri Lingkungan bahwa kondisi lingkungan Indonesia saat ini darurat sampah plastik, sampah plastik ditemukan mencemari hutan pegunungan sampai di dasar lautan dan mikroplastik telah masuk ke tubuh manusia” ujar Nina, l ebih lanjut Nina menjelaskan bahwa banyak ditemukan sekolah Membakar sampah plastik di lingkungan sekolah padahal anak harus dilindungi dari menghirup udara beracun dan partikel mikroplastik yang membahayakan kesehatan. “Saya sering melakukan audit sampah plastik di sungai dan pantai dan menemukan sebagian besar sampah yang tercecer adalah tas kresek, kemasan sachet, popok, styrofoam, sedotan dan botol plastik. Sebagai generasi muda penerus bangsa, saya tidak mau lingkungan dan tempat tinggal kami di masa depan tercemar dengan sampah plastik yang tidak bisa terurai dan dibanjiri mikroplastik” Ungkap Nina. Dalam surat yang disampaikan kepada Presiden dan Menteri Lingkungan Nian meminta Page 14 of 139 Plastik & Sampah: Pantauan Febru ari 2023 1. Aeshnina mengirimkan Surat Kantin Sehat kepada Humas KLHK (7/2/2 023) perhatian serius Pemerintah untuk memulihkan dan mencegah pencemaran plastik yang mengancam kesehatan dan kelangsungan kehidupan kami anak Indonesia. Untuk menangani masalah sampah, 2. mengusulkan untuk mencanangkan gerakan nasional sekolah bebas sachet dan kantin sehat, yang menerapkan 5R ( Refuse, Reduce, Reuse, Repurpose, Recycle ). 3. Kantin sehat yang menyediakan Makanan Sehat sehingga menghindarkan anak - anak Indonesia dari makanan yang berpengawet, mengandung perasa dan pemanis buatan yang mendorong anak - anak mengidap diabetes mellitus dan seluruh anak Indonesia agar terbebas dari pencemaran racun plastik dan mikroplastik. di Februari 07, 2023 Kirimkan Ini lewat Email https://ceritamundu.blogspot.com/2023/02/22 - ribu - orang - dukung - nina - wujudkan.html?m=1 [8/2 07.31] +62 851 - 5675 - 0983: ayo dukung Nina Wujudkan Kantin Sekolah Bebas Plastik S ekali Pakai, jauhkan anak dari Ancaman Diabetus https://ceritamundu.blogspot.com/2023/02/22 - ribu - orang - dukung - nina - wujudkan.html?m=1 Page 15 of 139 Plastik & Sampah: Pantauan Febru ari 2023 [8/2 11.56] PUput ????????????: (DPW) Koalisi Kawali Indonesia Lestari (Kawali) Jawa Barat (Jabar ), Edvin Gunawan kepada Radar Bekasi. Ia menilai, apabila dilihat dari realita yang ada, Pemkab Bekasi masih menggunakan metode open dumping atau ditumpuk dalam pengelolaan sampah. Sebagai dimana diatur dalam UU No 18 Tahun 2008, sudah tidak diperbolehkan untuk melakukan open dumping https://radarbekasi.id/2023/02/06/pemkab - bekasi - dituding - langgar - uu - nomor - 18 - tahun - 2008/ 06/02/2023 Indra Negara RADARBEKASI.ID, BEKASI – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi dinilai melanggar Undang - Undang R epublik Indonesia Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah. Hal ini disampaikan Anggota Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Koalisi Kawali Indonesia Lestari (Ka wali) Jawa Barat (Jabar), Edvin Gunawan kepada Radar Bekasi. Ia menilai, apabila dilihat dari realita yang ada, Pemkab Bekasi masih menggunakan metode open dumping atau ditumpuk dalam pengelolaan sampah. Sebagai dimana diatur dalam UU No 18 Tahun 2008, sud ah tidak diperbolehkan untuk melakukan open dumping. Pria yang merupakan warga Bekasi ini menuturkan, dalam pengelolaan sampah yang ada di wilayah Jawa Barat, memang masih banyak yang kurang maksimal. Oleh sebab itu, perlu keseriusan pemerintah untuk melakukan pengelolaan dengan baik. “Dengan kondisi saat ini, selalu menjadi perhatian. Karena tidak tertampungnya sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Burangkeng, Page 16 of 139 Plastik & Sampah: Pantauan Febru ari 2023 mengakibatkan kepenuhan ( over load ) dan sering longsor. Sebab, Pemkab tidak menjalankan amanah UU, serta kurang serius dalam melakukan pengelolaan,” beber Edvin. Dia berpendapat, dengan kondisi saat ini, Pemkab Bekasi hanyalah sebatas merencanakan, namun belum ada bukti nyata untuk me ngatasi persoalan sampah di Kabupaten Bekasi. Dari hasil investigasi pihaknya, Pemkab Bekasi seperti tidak melakukan pengelolaan dengan baik. “Bisa dilihat apa yang dikelola oleh Pemkab Bekasi, dalam hal ini Dinas Lingkungan Hidup DLH), paling hanya kompo s, itupun tidak maksimal. Jadi solusi yang ingin saya sampaikan, harus berani melakukan pengelolaan dengan teknologi. Jadi, sampah itu dapat terkelola dengan baik, dan sampah yang bernilai ekonomis bisa dijadikan sebagai jenis usaha,” sarannya. Lanjut Edvin, Kabupaten Bekasi yang memiliki kawasan industri terbesar se Asia Tenggara ini, penting untuk menjadi catatan, ketidakmampuan untuk mengatasi persoalan sampah. ”Mungkin kalau masalah sampah industri yang dibuang ke TPA Burangkeng, itu sering saya te rdengar. Namun hingga saat ini, saya belum ada bukti. Jadi kalau memang ada yang melihat dengan bukti lengkap, demi menjaga lingkungan hidup, kami siap melakukan pendampingan untuk pelaporan,” tegas Edvin. Diakuinya, kondisi TPA Burangkeng yang semakin ha ri kian memprihatinkan. Bahkan ada sejumlah supir truk, harus menginap untuk membuang sampah. Penjabat (Pj) Bupati Bekasi, Dani Ramdan, sudah melakukan tinjauan lapangan bersama unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) beserta Ketua DPRD Kabupa ten Bekasi, BN Kholik. Saat meninjau, Dani berkesempatan untuk berdialog dengan warga. Sebab sejumlah warga sekitar merasa terganggu, karena akses jalan warga tertutup sampah, dan tidak bisa dilalui. “Kami sudah melakukan kunjungan ke Desa Burangkeng, ya ng fokusnya adalah TPA Burangkeng, karena memang saat ini kondisinya sedang kritis dan daya tampungnya sudah penuh,” terang Dani. Menurut Dani, perluasan lahan TPA Burangkeng seluas 2,1 hektar, adalah solusi jangka pendek yang akan dilakukan dan dipercepa t Pemkab Bekasi. Tujuannya adalah, untuk menampung sampah - sampah dari wilayah Kabupaten Bekasi, yang per harinya mencapai 600 ton. Dengan dilakukan Page 17 of 139 Plastik & Sampah: Pantauan Febru ari 2023 perluasan ini, diharapkan dapat menampung sampah dalam kurun waktu satu hingga dua tahun ke depan. Selain perluasan TPA Burangkeng, Dani juga menyampaikan, bahwa tahap kedua, Pemkab Bekasi akan melakukan perluasan seluas lima hektar untuk membangun pabrik pengolahan sampah. “Rencana kami di tahun ini, juga akan melakukan pembangunan jalan untuk umum pengganti yang saat ini digunakan menuju TPA Burangkeng, pada triwulan satu, termasuk pemagaran agar sampahnya agar tidak jatuh ke area luar TPA secara bertahap,” ucap Dani. (and) Tag: DPRD Kabupaten Bekasi Hukum https://radarbekasi.id/2023/02/06/pemkab - bekasi - dituding - langgar - uu - nomor - 18 - tahun - 2008/ Page 18 of 139 Plastik & Sampah: Pantauan Febru ari 2023 Konten Media Partner verified - round 8 Februari 2023 10:18 Aeshnina Azzahra Aqilani atau yang kerap disapa Nina. Foto: Dok. pribadi Aeshnina Azzahra Aqilani atau yang kerap disapa Nina. Foto: Dok. pribadi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) baru saja merilis data yang menunjukkan bahwa prevalensi anak penderita diabetes meningkat 70 kali lipat pada Januari 2023 dibanding 2010. Selain itu, Direktur Utama Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Ali Ghufron juga mengatakan pasien anak yang menderita diabetes meningkat sekitar 1.000 kasus pada 2022 dibandingkan 2018. Kondisi ini sangat mengkhawatirkan, bahwa anak - anak telah mengadopsi pola hidup tidak sehat, salah satunya akibat konsumsi makanan be rkandungan gula tinggi. Kantin sekolah selama ini diketahui banyak menyediakan makanan manis dan minuman sasetan yang begitu mudah dijangkau. Kondisi ini mendorong Aeshnina Azzahra Aqilani, co - captain Rivers Warrior untuk menuliskan surat dan mengirimkan l angsung ke Presiden Jokowi dan kepada Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan di Jakarta. “Sebelumnya saya sudah berkirim surat kepada Presiden namun belum ada respons, maka pada hari Selasa (7/2) saya kirim langsung surat permohonan tentang kantin seha t ke Jakarta," ungkap remaja yang kerap disapa Nina ini, Rabu (8/2). Selain mendesaknya problem makanan dan minuman manis yang masif beredar di sekolah, ada faktor lain yang mendorong Nina langsung ke Jakarta menyampaikan usulan Kantin Sehat adalah dukunga n 22.109 orang dalam petisi yang di Nina buat di Platform change.org. Ingin Kantin Sehat dan Anak Bebas Diabetes, Nina Berkirim Surat ke Jokowi (1) Petisi yang dimulai sejak dua tahun lalu saat Nina masih bersekolah di SMPN 32 Gresik. “Sejak 2021 saya te lah membuat petisi meminta Menteri Pendidikan untuk membuat peraturan mewajibkan kantin sekolah bebas plastik dan telah ditandatangani lebih dari 22.000 orang “ ujar siswi Madrasah Aliyah Bilingual Pesantren Al Amanah Sidoarjo. Menurut Nina, kantin sekolah harus menyediakan makanan sehat alami yang tidak dikemas plastik, melarang makanan minuman saset yang bergizi rendah dan mengandung bahan tambahan kimia yang membahayakan kesehatan anak. Setiap sekolah harus menegakkan larangan plastik sekali pakai dan mewajibkan semua warga sekolah pilah sampah, menyediakan sarana tempat pengumpulan sampah terpilah serta Page 19 of 139 Plastik & Sampah: Pantauan Febru ari 2023 mengolah sampah organik menjadi kompos dan ekoenzim di lingkungan sekolah. “Dalam plastik sekali pakai banyak tersusun atas polimer - polimer plasti k dalam kategori senyawa pengganggu hormon seperti phtalat yang membuat plastik jadi lentur. Namun efek dari phtalat bagi kesehatan manusia sangat berbahaya karena dapat mengganggu hormon tubuh seperti menyebabkan diabetes mellitus, bisa jadi diabetes mell itus yang banyak diderita anak - anak Indonesia karena sering makan makanan dibungkus dalam plastik,” ungkap Nina. Nina juga menjelaskan bahwa saat ini banyak sampah plastik di sekolah yang dibakar sehingga berdampak pada kesehatan lingkungan. Selain itu Nin a pernah melakukan penelitian dengan membelah lambung ikan - ikan yang ada di Kali Surabaya dan menemukan semua ikan yang diteliti terdapat mikroplastik dalam lambung ikan. “Ikan - ikan di sungai Surabaya tercemar mikroplastik dari aktivitas limbah pabrik dan sampah plastik yang dibuang ke sungai. Sampah plastiknya terpecah menjadi serpihan di bawah 5 mm yang disebut mikroplastik, padahal air sungainya digunakan untuk PDAM,” tandasnya. Nina pun berkirim surat langsung ke Jakarta. Menempuh perjalanan sekitar 1 j am dengan pesawat, Nina terbang Ke Jakarta pada Selasa (7/2). Pada Selasa (7/2) sore Nina mengirimkan surat kepada Humas Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan di Gedung Utama Manggala Wanabakti, Gd. Pusat Kehutanan, Senayan, Kecamatan Tanah Abang, Kot a Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta. Selanjutnya Nina menuju ke Kantor Menteri Sekretariat negara di Jl. Veteran, Gambir. “Sebagai anak muda saya mengingatkan kepada Presiden dan Menteri Lingkungan Hidup bahwa kondisi lingkungan Indonesia saat i ni darurat sampah plastik. Sampah plastik ditemukan mencemari hutan pegunungan sampai di dasar lautan dan mikroplastik telah masuk ke tubuh manusia,” ujar Nina. Dalam Suratnya Nina meminta Presiden dan Menteri Lingkungan berisi uneg - uneg berikut ini: 1. Me minta perhatian serius Pemerintah untuk memulihkan dan mencegah pencemaran plastik yang mengancam kesehatan dan kelangsungan kehidupan anak Indonesia. 2. Mengusulkan untuk mencanangkan gerakan nasional sekolah bebas saset dan kantin sehat, yang menerapkan 5R ( Refuse, Reduce, Reuse, Repurpose, Recycle ). 3. Mewujudkan kantin sehat yang menyediakan makanan sehat sehingga menghindarkan anak - anak Indonesia dari makanan yang berpengawet, mengandung perasa dan pemanis buatan yang mendorong anak - anak mengidap diabe tes mellitus dan seluruh anak Indonesia agar terbebas dari pencemaran racun plastik dan mikroplastik. https://kumpar an.com/beritaanaksurabaya/ingin - kantin - sehat - dan - anak - bebas - diabetes - nina - berkirim - surat - ke - jokowi - 1znIdJVOoZo Page 20 of 139 Plastik & Sampah: Pantauan Febru ari 2023 Slide Bappenas di salah satu s tatus di grup WA Forum Jkt Bebas Sampah 8 Februari 2023 Rabu, 8 Februari 2023 | 21:58 WIB Oleh : Jaja Suteja / JAS Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan (kiri) saat meresmikan pabrik daur ulang botol plastik Amandina Bumi Nusantara, Rabu, 8 Februari 2023. (Foto: ANTARA) Bekasi, Beritasatu.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan plastik berbahaya tetapi dibutuhkan sehingga harus diolah. Mas alah sampah plastik masalah dunia dan harus ditangani dengan baik.